Rabu, 24 Oktober 2012

sistem telematika

A. Istilah dan pengertian Telematika Istilah telematika berasal dari Perancis yang merupakan asal kata ”telematique” yang menggambarkan berpadunya sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi. Sementara yang dimaksud dengan teknologi informasi hanyalah merujuk pada perkembangan perangkat-perangkat pengolah informasi. Dalam perkembangan selanjutnya dalam praktik, istilah telematika diartikan sebagai telekomunikasi dan informatika (telecommunication and informatics) yang merupakan perpaduan antara komputer (computing) dan komunikasi (communication). Oleh karena itu, istilah telematics juga dikenal sebagai the new hybrid technology yang lahir akibat perkembangan teknologi digital telah mengakibatkan teknologi telekomunikasi dan informatika mejadi semakin terpadu atau popular dikenal dengan istilah konvergensi. Dalam perkembangan lebih lanjut, telematics tidak hanya melingkupi telekomunikasi dan informatika yang telah dikenal sebelumnya, akan tetapi media juga telah menjadi bagian yang tak terpisahkan sebagai satu kesatuan konvergensi. Pada praktiknya kemudian, pengistilahan yang muncul bukan hanya telematika, akan tetapi juga dikenal ada yang disebut multimedia dan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Akan tetapi, pada dasarnya istilah-istilah tersebut memiliki makna yang sama hanya dibedakan pada situasi kapan istilah-istilah tersebut akan digunakan sesuai peruntukannya. Canggihnya perkembangan teknologi komputer khususnya yang berbasis telekomunikasi, maka dikenal pula satu hal baru yang populer dengan sebutkan internet. Internet diartikan sebagai jaringannya jaringan telah berkembang di seluruh dunia dan menjadi suatu fenomena yang mengasyikkan dengan tantangan baru tersendiri. Dalam konteks yang sangat kompleks, fenomena internet kemudian lebih dikenal dengan cyberspace. Oleh karen itu, dalam tulisan ini dengan mengingat perkembangan fenomena baik itu pranata komputer, telekomunikasi, dan informasi komunikasi maka penistilahan yang digunakan adalah telematika. B. Sistem Kerja Telematika Pertanyaan mendasar yang penting dikemukakan di awal bahasan ini adalah apakah sistem telekomunikasi dan informatika?. Dan bagaimana bentuk (sistem) kerja sistem telekomunikasi dan informatika. Dalam konteks ini, telekomunikasi dan informatika haruslah dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh yang berkait antara yang satu dengan yang lainnnya sebagaimana telah disebutkan dalam bagian awal bab ini. Pada mulanya sistem telekomunikasi dan informatika merupakan dua sistem kerja yang berbeda yang berkerja parsial. Sistem telekomunikasi dilakukan dengan memancarkan (transmission) suatu pesan atau data dengan signal elektronik dari suatu tempat si pengirim (origin) dan ke suatu tempat si penerima informasi (destination), baik melalui suatu medium kabel maupun melalui jalur gelombang radion (radio link) ataupun signal radio (radio signal). Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa lingkup telekomunikasi meliputi sistem komunikasi radio, satelit, telegraph dan telephone. Gambaran proses kerja sistem telekomunikasi di atas tentunya sangatlah sederhana. Akan tetapi dalam kesederhanaan tersebut sistem telekomunikasi pada hakikatnya dapat diurai sebagai berikut: 1. Sistem Kabel (Cable System) Perkembangan sejarah telekmunikasi menunjukkan bahwa pada mulanya penemuan manusia terhadap perangkat telekomunikasi diawali oleh kamunikasi yang menggunakan media kaleng dan benang. Model dan bentuk inilah kemudian yang menjadi embrio penenuan kawat telegraf, hinggga terciptanya serat optik dewasa ini. Secara teknis, mekanisme kerja sistem telekomunikasi dengan menggunakan kabel sebagai medium penghantar tidalah terlalu sulit dipahami. Dalam hal ini, suatu alat pemancar (transmitter) mengirimkan signal dengan menggunakan kabel penghubung, yang kemudian akan direspon oleh sebuah alat penerima (receiver) dan selanjutnya mengirimkan kembali (retarnsmitting) pulsa-pulsa suara. Dengan ditemukannya serat optikal dalam sistem kabel maka terjadi pula perubahan yang signifikan terhadap sistem telekomunikasi. Serat optik yang dapat memformulasikan suara sebagai penghantar dianggap lebih efisien. Hal ini disebabkan bentuk serat optik yang lebih kecil, kualitas yang baik, dan daya tahan terhadap interferensi. 2. Sistem Nirkabel (Wireless System) James Clark Maxwell diyakini sebagai orang pertama yang menemukan bahwa sistem telekomunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan udara sebagai media penghantar yang kecepatannya sama dengan kecepatan suara. Momentum teori gelombang elektromagnetik inilah yang dianggap sebagai tonggak teekomunikasi tanpa kabel (wireless) yang oleh international telecommunication union (ITU) dekenal dengan istilah terresterial telecommunication (telekomunikasi teresteial). Hampir sama dengan sistem kabel, wireless system juga membutuhkan suatu alat pemancar (transmitter) untuk memancarkan signal atau materi komunikasinya, tetapi dengan jenis dan sistem perangkat elektronik yang berbeda. Perbedaan lainnya yang kedudukannya penting dalam wireless system adalah penggunaan antena untuk mempropagasikan gelombang elektromagnetik yang bermuatan materi komunikasinya. 3. Sistem Satelit (Satellite System) Satelit komunikasi adalah stasiun penghubung gelombang mikro yang diletakkan di ruang angkasa pada ketinggian tertentu. Bumi sebagai stasiun pengirim mengirimkan gelombang mikro dengan menggunakan frekuensi uplink melalui antena parabola yang diarahkan tepat pada kedudukan satelit di luar angkasa. Kedudukan satelit dihitung berdasarkan standar gografis. Sistem kerja satelit terus berkembang seiring dengan perubahan yang terjadi. Perkembangan lebih lanjut yaitu dikenalnya Geo Stationery Orbit (GSO) yang menggambarkan konsepsi orbit satelit yang kedudukannya seolah-olah tidak berubah pada satu titik permukaan bumi. Apabila sistem kerja telekomunikasi tergambar sebagaimana di atas, maka sistem informatika di sisi lain, secara lebih khusus bekerja dengan menggunakan media elektronik yang dikenal dengan komputer. Komputer dipandang sebagai suatu perangkat ataupun sistem elektronik yang mengolah atau memproses data atau informasi yang diperintahkan yang kemudian disalurkan dalam bentuk gelombang digital (digital information). Dalam hal ini, komputer sebagai media elektronik telah mampu menjadi sarana pertukaran informasi dan komunikasi yang dalam operasionalnya dilengkapi dengan modulator dan demodulator yang biasa dikenal dengan modem. Pada dasarnya komputer terdiri atas: A. Piranti keras elektronik (hardware). Sistem hardware komputer ini merupakan peralatan di dalam komputer yang dapat dilihat dan disentuh secara pisik. Secara garis besarnya dibagi atas 3 bagian, yaitu: 1. Central Processing Unit (CPU) yang terdiri dari control section (CS) yang berfungsi mengkoordinir keseluruhan kerja terpadu dan arithmetic logical unit (ALU) yang berfungsi sebagai tempat mengolah seluruh proses perhitungan matematika yang rumit; 2. Memory (RAM dan ROM); 3. Input Output Device seperti keyboard, disket, mouse, dan printer. B. Piranti lunak elektorik (software). Sistem software ini merupakan aplikasi dari program kemputer yang didalamnya berisi perintah untuk melakukan pengolahan data. C. Brainware adalah manusia yang mengoperasikan serta mengatur siste komputer. Dalam pengoperasian sistem komputer tersebut membutuhkan prosedur sehingga antara hardware dengan software dapat berjalan selaras, serasi, dan seimbang. Dalam perkembangan selanjutnya, parsialitas sistem kerja telekomunikasi dan informatika sebagaimana terurai di atas, ternyata mengarah pada sistem kerja yang saling membutuhkan (dependent). Hal ini dikarenakan baik sistem telekomunikasi maupun informatika, pada akhirnya menggunakan komputer sebagai media untuk menjalankan sistem kerja keduanya. Kebutuhan sistem kinerja telekomunikasi dan informatika pada komputer ditunjang pada perkembangan komputer mulai dari generasi I, II, III, IV, dan V. Komputer generasi I dimulai dengan kerjasama yang dilakukan antara pemerintah Amerika Serikat dan universitas Pennsylvannia sebagai hasil pemikiran John W. Mauchly yang dimulai pada tahun 1940. Pada tahun 1946, para ahli sepakat sebagai momentum lahirnya komputer generasi I yang dikenal dengan Electronic Numerical Integrator and Calculator (ENIAC). Komputer generasi II berkembang sejak tahun 1959-1964 yang ditandai dengan mulai digunakannya solid state device atau transistors sebagai pengganti vacuum tubes yang digunakan pada generasi I. Secara fisik transistors ini lebih kecil, lebih cepat, dan memiliki memori yang lebih besar yang dapat menyimpan ribuan karakter. Disamping itu, komputer generasi II juga telah memiliki kemampuan untuk melakukan proses real time dan time sharing. Perkembangan generasi III dimulai sejak tahun 1964-1970 yaitu dengan digunakannya hybrid integrated circuits dan monolithic system teknologi sebagai pengganti transistors yang digunakannya pada komputer generasi II. Beberapa kelebihan komputer generasi III adalah tidak lagi banyak menggunakan tenaga manusia, kpasitas lebih besar, fasilitas program yang lebih lengkap, bentuk semakin kecil dan dapat mengolah data dari komputer yang berbeda tempat (lokasi) karena menggunakan random access devices dan data communictaion equipment serta dapat membaca langsung tulisan yang ditulis dengan magnetic ink character recognition (MICR). Komputer generasi IV tentunya mengalami perkembangan signifikan untuk melengkapi generasi-generasi yang telah terlebih dahulu ada. Ciri-ciri khas komputer generasi IV yang berkembang pada kisaran 1972-1985 adalah ditemukannya komponen elektronis yang dikenal dengan nama metal oxide semi conductor integrated circuit (MOS) atau very large scale integrated circuit (VLSI) yang merupakan pemadatan beribu-beribu integrated circuit dalam sebuah chip. Pengaruh yang timbul dengan ditemukannya MOS dan VLSI maka operasi dibidang pengabilan keputusan maajemen dapat dilakukan dengan cepat, bukan hanya melalui Electronic Data Prosessing (EDP) akan tetapi juga melalui Management Information Systems (MIS). Komputer generasi V selanjutnya memasuki tahapan menuju penyempurnaan, yang dikembangkan pada tahun 1985 hingga sekarang. Generasi V ini dianggap sebagai generasi yang lebih mutakhir yang menggunakan processor jenis pentium untuk memproses operasinya yang dapat bekerja dalam hitungan trilyun operasi per detik. Perkembangan komputer yang begitu pesat, telah menjembatani (bridge) /penghubung pengembangan telekomunikasi dan informasi yang berbasis komputer. Hal ini dapat dilihat pada penggunaan komputer sebagai media dalam aktifitas pengelolaan telekomunikasi yang sebelumnya tidak digunakan. Disamping itu, perkembangan internet yang sesungguhnya merupakan penggabunggan jaringan-jaringan komputer (a network of network links computers) menjadi indikator terukur yang menjadi dasar rujukan dalam menilai bentuk sistem telematika dewasa ini. DIKUTIP DARI:http://maskunalmakassary.blogspot.com/2010/02/sistem-telematika-week-1-2.html